Daguerreotype method
Pada
tahun 1836, Louis Jacques Daguerre menyempurnakan proses cetak foto. Ia
membuat lempengan tembaga dengan perak kemudian ditambah uap Yodium agar menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
Proses itu dinamakan daguerreotype.
Daguerre berhasil mengurangi waktu bukaan walau hanya setengah jam ,Daguerre juga menemukan theory bahwa gambar yang direndam dalam larutan garam akan membuat gambar menjadi permanen.beliau menjual hak patennya kepada pemerintah prancis tahun 1839.
Daguerreomania meledak di Eropa dan amerika serikat, dimana gambar permanen pada kaca dan logam menjadi populer saat itu, walaupun hanya bisa membuat 1 gambar dan tidak bisa dibuat salinannya,
Gambar itu dihasilkan oleh uap merkuri dan dengan larutan kuat garam
biasa (natrium klorida). Henry Fox Talbot menyempurnakan proses yang
berbeda, calotype, pada 1840. Kedua kamera yang digunakan sedikit
berbeda dari model yang Zahn, dengan piring peka atau selembar kertas
ditempatkan di depan layar monitor untuk merekam gambar. Berfokus pada
umumnya melalui kotak geser.
Walau Daguerreotype dapat menghasilkan gambar yg lbih baik daripada calotype , namun penemuan Henry Tablot ini mampu menghasilkan beberapa salinan dari sebuah negatif ,
Pada tahun 1840 William Fox Talbot menyempurnakan proses cetak foto yang dikenal dengan Calotype.
Baik Daguerre maupun Talbot menggunakan kamera yang sedikit berbeda
dari kamera Zahn. Mereka memakai lempengan logam atau lembaran kertas
yang diletakkan di depan layar bidik, merekam gambar, dan menggeser
lensa untuk menfokuskan gambar.
pada tahun 1844 Talbot dicatat sebagai penerbit foto pertama dalam sejarah fotografi, ia menerbitkan sebuah foto yg ia beri nama the pencil of nature
No comments:
Post a Comment